Metode pembelajaran Probex didasarkan
atas teori pembelajaran konstruktivisme yang memberi kesempatan siswa untuk
menyadari apa yang telah menjadi pengetahuan awal mereka, mereka berinteraksi
dengan alat dan bahan, membuat prediksi, menguji prediksi, dan kemudian
mengemukakan penjelasan mengenai fenomena yang mereka hadapi. Setelah itu
mereka menguji dan menyempurnakan penjelasan itu atau bahkan memodifikasinya
(Haryanto, 2000: 24).
Metode pembelajaran Probex adalah
metode pembelajaran yang lebih memungkinkan siswa untuk merumuskan pengetahuan
barunya berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka miliki
sebelumnya. Kelebihan dari metode pembelajaran Probex ini adalah memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berpikir kembali terhadap suatu masalah dan
mengubah miskonsepsi mereka (Haryanto, 2000: 25).
Probex juga membantu mengembangkan
keterampilan proses yang lain bagi siswa, seperti kemampuan untuk menyusun
hipotesis, melakukan eksperimen, mengamati dengan akurat, dan memberikan
pemecahan secara lengkap terhadap suatu masalah. Probex menantang siswa untuk
berpikir dan memberikan kepuasan dalam taraf tertentu apabila prediksi siswa
sesuai dengan hasil yang diharapkan (Tuwuh Rustanto, 2001: 3).
Secara ringkas, metode
pembelajaran Probex dilaksanakan melalui tiga tahap sebagai berikut.
1.
Membuat Prediksi (Predict)
Dalam kegiatan Probex, siswa
diharapkan pada suatu situasi dan diminta untuk memprediksi apa yang akan
terjadi jika dilakukan perubahan terhadap situasi tersebut. Siswa hendaknya
merasa mampu dan didorong untuk mengambil resiko dalam membuat prediksinya
serta membicarakan alasan-alasannya. Ketika siswa membuat prediksi dapat
ditulis di papan tulis atau lembar kerja yang sudah disediakan.
2.
Melakukan Pengamatan (Observe)
Saat siswa melakukan prediksi,
kemudian dilakukan perubahan terhadap situasi itu. Saat perubahan berlangsung,
siswa diminta untuk mengamati secara seksama proses dan hasil perubahan itu.
Kegiatan pengamatan dapat dilakukan terhadap kegiatan demonstrasi guru atau
berupa kegiatan siswa (eksperimen). Hasil pengamatan kemudian ditulis di papan
tulis atau lembar kerja yang sudah disediakan.
2.
Membuat Penjelasan (Explain)
Pada tahap ini siswa merundingkan
prediksi dan pengamatan mereka. Siswa diminta untuk menyebutkan dan menjelaskan
perbedaan-perbedaan antara hasil yang mereka harapkan dengan apa yang
sesungguhnya terjadi. Tugas guru selanjutnya adalah memberikan komitmen untuk
menyamakan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep sains yang mungkin berbeda
dengan yang mereka prediksikan.
Struktur pembelajaran Probex dapat
dijelaskan sebagai berikut.